Sabtu, 27 April 2013

Kado Ulang Tahun untuk Suamiku

Hari ini, tanggal 28 April 2013 bertepatan dengan hari ulang tahun suamiku yang ke-20. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ini merupakan ulang tahun pertama yang kita rayakan dengan status kita yang baru yaitu sebagai pasangan suami istri. Namun tak seperti pengantin baru lainnya, yang biasanya sedang menikmati hari-hari baru mereka, kali ini kita terpisah pada tempat yang berbeda dan cukup jauh. Ya, suamiku sedang bekerja di Banten dan aku sedang menyelesaikan kuliahku di Semarang.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, aku bisa menemui dan membuat sedikit kejutan di hari ulang tahunnya. Tahun ini, karena keterbatasan waktu aku tak sempat menyusul beliau di Banten untuk sekedar mengucapkan selamat ulang tahun. Sangat kecewa memang, namun bukan ia yang merasa kecewa, justru akulah yang merasa bersalah dan kecewa pada diriku sendir.

Namun aku takkan berlarut-larut dalam kekecewaan ini, ku coba memutar otak untuk menemukan sebuah ide untuk membuat beliau (suamiku) tetap merasa senang dan merasa diperhatikan, serta tentunya untuk mengobati kekecewaan ini. Dan akhirnya, ya aku akan menulis sepucuk surat atau ungkapan mengenai rasa sayangku terhadap ia serta betapa bangganya memiliki suami seperti ia. Aku mulai merangkai kata demi kata, dan surpriiiiiise, selesailah surat ini. Surat ini akan aku tunjukkan padanya melalui akun facebook.

Dan dini hari tadi tepat pukul 00.00 tanggal  April 2013, ku coba mengunggah surat ini di akun facebooknya. But, sinyal modem sedikit tak berpihak padaku, namun aku tetap berusaha dan akhirnya surat ini terunggah. Yah, di akun facebooknya sudah ada beberapa teman dari beliau yang memberikan ucapan dan do'a di hari ulang tahunnya.

Tak berhenti disini, aku lalu mencoba menghubunginya, yah.. seperti yang kuduga beliau tengah tertidur lelap setelah seharian bekerja. Membayangkan beliau tengah tertidur pulas, membuatku semakin merindukannya. Yah, dia memang sosok yang selalu dan sangat aku rindukan, takkan ada rasa bosan ketika berbicara mengenai beliau. Beliau sosok yang sangat sabar, santun, kuat, penuh kedewasaan, dan beliau pulalah yang selalu setia mendampingiku dalam keadaan apapun. Saat aku merasa sedih, beliaulah yang selalu menghibur dan menguatkan diriku. Saat aku berada di jalan yang salah, beliulah yang selalu mengingatkan dan menasihatiku dengan berbagai kata-kata bijak darinya. Untuk itu, aku berjanji akan selalu mendampingi dan mencintai beliau di saat apapun dan kapanpun, seperti kesetiannya mendampingi dan mencintaiku.

Sedang asyik membayangkan beliau, tiba-tiba hanphoneku berbunyi, ternyata suamiku yang menelfon. Dengan suka cita, ku angkat telepon darinya lalu ku ucapkan "Selamat ulang tahun suamiku yang tampan" dan bla bla bla. Mendengar suaranya membuatku merasa tenang, lalu ku minta ia membuka akun facebooknya. Setelah ia membaca surat yang telah kubuat, ia mengucapkan terima kasih, ya memang kata-kata inilah yang kuharapkan darinya. Lalu, aku meminta beliau menelfon teman-temannya dan aku sendiri mencoba menghubungi ibunya. Akhirnya aku, beliau, ibu dan temannya larut dalam obrolan yang penuh kehangatan. Dan akhirnya satu per satu dari mereka menutup telfonnya karena ingin melanjutkan tidur. Aku pun meminta suamiku untuk segera tidur, iapun mengiyakan. Kata-kata terakhir yang ia ucapkan "Mimpi indah sayang, makasih ya sayaang, Papah sayaang banget sama Mamah, I Love You, emmuah".. akupun membalasnya dengan kata-kata yang hampir sama.

Yah, sesuatu yang indah dan setidaknya mengobati rasa rindu diantara kita. Sekali lagi, untuk suamiku tercinta, Happy Birthday honey, semoga engkau selalu sehat sehingga suatu saat kita dapat berkumpul kembali. Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar